Sabtu, 10 Februari 2018

Jodoh dari Tuhan (Kejadian 24:1-67)

Sebelum mencari jodoh, hal yang harus diutamakan adalah, kualitas dari pribadi seorang pemuda atau remaja itu sendiri. Beruntungnya Alkitab kita punya petunjuk mengenai standar yang jelas sehingga kita anak-anak Tuhan bisa punya goals yang benar dalam usaha memantaskan diri maupun mencari lawan jenis yang kelak menjadi pasangan hidup kita.

Langsung saja kita teliti perikop "Ribka dipinang bagi Ishak" (Kejadian 24) untuk membuat checklist pria dan wanita idaman menurut Firman Tuhan:

Honorable Gentleman

Diberkati

Dalam ayat 1 dikatakan bahwa Abraham (yang merupakan ayah Ishak, jadi Ishak juga pastinya) adalah orang yang diberkati Tuhan dalam segala hal.
Tentu kita sepakat berkat dalam Kristen tidak sesempit masalah materi, tetapi bagaimana seseorang itu dekat dengan Tuhan, sehingga Tuhan bermurah hati mencurahkan pemberian-pemberian jasmani dan rohani, dan bagaimana pengaruh baik dari orang tersebut dapat dirasakan oleh lingkungannya.

Direstui orang tua

Dalam seluruh pasal terlihat bahwa sebenarnya Abraham-lah yang berinisiatif dan aktif dalam mencari pasangan untuk Ishak anaknya, karena mereka memang hidup di negeri asing yang tidak ada pasangan sepadan yang takut akan Tuhan yang dikenal Ishak, sehingga Abraham yang lebih tahu apa yang harus dilakukan turun tangan langsung. 
Bukankah dalam hidup kita, orang tua kita yang lebih berpengalaman, mengenal diri kita dan lingkungan sekitar kita, adalah orang yang tepat untuk memberi nasihat apalagi terkait pencarian jodoh?

Mau berusaha

Cinta tanpa perjuangan adalah omong kosong, jadi suatu keprihatinan bila pria-pria berkeputusan mengambil wanita 'yang ada saja'. Tentunya wanita sebagai penentu utama kesuksesan pria harus dipilih yang terbaik dari yang terbaik. 
Abraham saja menyuruh hambanya jauh-jauh pulang ke negeri asalnya untuk mencari wanita yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan, padahal di Kanaan ada banyak wanita juga.

Tuhan lebih utama daripada pasangan

Dalam ayat 7 Abraham melarang Ishak dibawa kembali ke negeri asalnya 'hanya demi' mencari isteri karena ia memegang janji Tuhan bahwa negeri Kanaan yang ia tinggali akan diberikan kepadanya dan keturunannya. Bahkan bagi Abraham lebih baik hambanya lepas dari kewajibannya mencari isteri untuk Ishak daripada melanggar panggilan Tuhan, karena ia percaya selama ia masih melaksanakan panggilan Tuhan, Tuhan akan punya cara lain untuk memberi pasangan bagi anaknya.

Menghargai wanita

Dalam perikop ini diceritakan bahwa hamba Abraham membawa dan memberikan berbagai pemberian untuk calon isteri Ishak (ayat 53). 
Bukan berarti kita memikat wanita dengan harta, tetapi harus ada penghargaan bagi wanita itu dan keluarganya dengan cara yang pantas dan sesuai tata cara yang berlaku di masyarakat saat itu.

Meminta petunjuk Tuhan

Pada ayat 14 hamba Abraham bertanya pada Tuhan dan meminta tanda yang sejelas-jelasnya kepada Tuhan. Ternyata Tuhan menjawab tepat seperti permintaan hamba itu. 
Tentu saja memilih satu wanita di antara milyaran umat manusia untuk dijadikan teman seumur hidup tidak mudah, mana mungkin kita tidak bertanya dan minta tanda sejelas-jelasnya pada Tuhan?

Sopan dan tidak memaksa

Pada ayat ke-49, hamba Abraham terlebih dahulu memperkenalkan diri lalu bertanya baik-baik pada Laban dan Betuel, ayah dan saudara Ribka. Pada ayat ke-58 mereka juga bertanya kepada Ribka dan baru benar-benar berangkat setelah Ribka menjawab sendiri bahwa ia mau ikut dengan hamba Abraham.

Bersyukur atas pemberian Tuhan

Pada ayat ke-52, setelah Tuhan menjawab pergumulannya, hamba Abraham tidak larut dalam kesenangan dalam keberhasilannya mendapatkan calon isteri untuk tuannya, tetapi terlebih dahulu sujud menyembah Tuhan.

Adorable Ladies

Menjaga kesucian

Dalam ayat 14, kata kriteria pertama yang diucapkan oleh hamba Abraham bahkan sejak sebelum bertemu dengan kandidat calon istri tuannya adalah 'gadis'. Lalu dalam ayat 16 disebutkan bahwa Ribka adalah seorang perawan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki.
Tentu saja sampai saat ini menjaga kesucian adalah tanggungjawab yang penting bagi setiap anak Tuhan yang wanita, karena pria yang terhormat pasti sudah memasang standar yang tinggi terhadap kehormatan pasangannya.

Berpenampilan menarik

Dalam ayat 16 disebutkan bahwa Ribka sangat cantik parasnya. Semua wanita tentu harus memastikan dirinya selalu terlihat terawat dan menarik sehingga kehadirannya dapat membawa kesan tersendiri di hati orang-orang yang ia temui. Karena bisa saja di saat yang tidak kita sangka-sangka, calon pasangan dari Tuhan dipertemukan dengan kita.

Memiliki kepedulian dan rela berkorban

Dalam ayat 15-21 disebutkan bahwa Ribka sedang datang ke sumur untuk menimba air. Pada zaman itu sore hari adalah saat dimana perempuan-perempuan datang keluar untuk menimba air. Hamba Abraham sudah bersiap untuk memilih anak gadis yang tidak hanya mau membagi airnya yang sudah capek-capek ditimba untuk keperluan keluarganya ketika diminta, tapi malah menawarkan untuk memberi air juga untuk unta-untanya, dimana itu berarti ia harus menimba air beberapa kali lagi sampai semua unta puas minum.
Seorang wanita nantinya harus menjadi orang yang mengabdi dan mengurus seluruh anggota keluarga, karena itu tentunya kita perlu melatih diri menjadi orang yang tidak malas, peduli, dan rela berkorban.

Tegas dalam menentukan pilihan

Ketika keluarga Ribka ragu untuk melepas Ribka pergi menjadi istri di negeri asing, malah Ribka sendiri yang menjawab bahwa ia bersedia untuk pergi saat itu juga.
Tentunya seorang wanita yang percaya kepada Tuhan akan memiliki kepekaan terhadap suara Tuhan yang membuatnya yakin ketika menyatakan dan menjalani pilihannya.

***

Akhir kata, marilah kita persiapkan diri kita untuk memiliki semua kriteria di atas dengan tidak menunda-nunda. Ingat tidak ada yang tahu kapan saatnya Tuhan mempertemukan kita dengan jodoh kita, jangan sampai pada saat itu kita malah belum siap sehingga berkat terbaik dari Tuhan jadi terlewatkan. Gbu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar