Jumat, 15 Februari 2019

Rangkuman Kitab 2 Korintus

Paulus mengingatkan hubungan yang kuat antara Paulus dan jemaat di Korintus. Paulus selalu jujur dan terbuka kepada jemaat di Korintus.

Paulus dan para rasul menceritakan penderitaan yang mereka alami, tetapi di saat yang sama mereka merasakan penghiburan dari Tuhan.

Paulus juga membagikan rencana perjalanan pelayanannya, bahwa Paulus ingin mengunjungi jemaat Korintus lagi.

Banyak guru-guru palsu yang memuji diri dan membanggakan surat pujian. Tetapi bagi Paulus dan para rasul, keberadaan jemaat Korintus sendiri merupakan surat pujian yang ditulis dengan Roh Allah. Dengan Roh Allah kita bisa diubah menjadi serupa dengan gambar Allah.

Paulus dan para rasul menolak segala perbuatan licik atau memalsukan firman Allah. Para rasul memberitakan Yesus, bukan kehebatan mereka. Kekuatan yang melimpah dalam memberitakan Injil adalah dari Allah, bukan dari kekuatan para rasul.

Ada kediaman di surga untuk semua orang percaya. Karena itu para rasul selalu tabah menghadapi permasalahan di dunia.

Kristus telah mati untuk semua orang supaya mereka yang hidup, hidup untuk Allah. Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru. 

Paulus mengajak jemaat di Korintus untuk tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah. Tidak boleh lagi ada noda kekafiran dalam hidup jemaat, yaitu: jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab terang dan gelap tidak bisa bersatu.

Paulus juga menghibur jemaat di Korintus yang bersedih karena ditegur dalam surat Paulus yang sebelumnya. Paulus mengajarkan bahwa: dukacita dari Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan. Dukacita dari Allah adalah kesedihan ketika menyesali dosa-dosa yang pernah kita perbuat.

Paulus mencontohkan kasih yang dimiliki oleh jemaat di Makedonia. Jemaat di Makedonia disiksa dan sangat miskin, namun mereka murah hati, bahkan mereka turut memberikan persembahan dalam jumlah yang melebihi kemampuan mereka untuk orang-orang kudus. Karena itu, Paulus mendorong jemaat di Korintus agar juga menyiapkan persembahan mereka untuk orang kudus di Yerusalem.
Dalam memberikan persembahan, hendaknya dilakukan dengan sukacita, jangan dengan sedih atau terpaksa, agar mendatangkan berkat.

Paulus juga menyampaikan bahwa Titus dan satu orang lagi telah diutus untuk membantu pelayanan di Korintus.

Paulus mengingatkan jemaat agar tetap fokus kepada Tuhan dan jangan sampai tersesat oleh pengajaran guru-guru palsu yang memfitnah Paulus di antara jemaat. Dengan menceritakan kembali pelayanannya, Paulus membuktikan bahwa dirinya memang hanya ingin memberitakan Injil keselamatan kepada jemaat, dan tidak ada maksud untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri.

Pada akhir surat, Paulus berpesan kepada jemaat di Korintus agar:
  • bersukacita
  • berusaha sempurna
  • menerima nasihat Paulus
  • sehati sepikir
  • hidup dalam damai sejahtera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar