Jumat, 01 Februari 2019

Rangkuman Kitab 1 Korintus

Kitab 1 Korintus berisi surat yang dari Paulus kepada jemaat di kota Korintus.

Isi dari surat 1 Korintus adalah:

Nasihat atas perpecahan jemaat

Ada jemaat menjadi terpecah mengikuti rasul yang mereka sukai. Ada yang menjadi golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas, dan golongan Kristus.

Paulus mengingatkan bahwa Kristus tetaplah satu karena itu tidak boleh ada perpecahan dalam jemaat. Semua rasul adalah kawan sekerja Allah, tetapi jemaat adalah kepunyaan Allah dan Allah yang memberi pertumbuhan.

Hikmat Allah berbeda dengan hikmat manusia

Berita Injil yaitu keselamatan oleh salib Kristus memang dianggap kebodohan oleh orang-orang yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Kita sebagai orang percaya dapat memahami kasih karunia Allah bukan karena pengertian kita sendiri tetapi karena kita telah menerima Roh Allah.

Nasihat untuk merendahkan diri

Paulus mengajak jemaat untuk mengikuti teladan para rasul. Sebab Allah mengizinkan para rasul ada di posisi yang rendah, para rasul sering hidup menderita, lapar, haus, telanjang, dipukul, dan mengembara. Tetapi para rasul tetap ramah dan memberkati orang yang menganiaya mereka.

Karena itu hendaknya jemaat juga jangan menyombongkan diri melainkan tetap rendah hati.

Teguran terhadap dosa dalam jemaat

Paulus mendengar bahwa di antara jemaat ada orang-orang yang hidup dalam percabulan dan dosa-dosa lainnya. Paulus berkata bahwa kalau seseorang yang menyebut dirinya anggota jemaat, tapi masih hidup dalam dosa, hendaknya mereka diusir dari tengah-tengah jemaat.

Tubuh kita adalah bait Roh Kudus, bukan milik kita sendiri. Karena itu kita harus memuliakan Tuhan dengan tubuh kita.

Nasihat tentang perkawinan

Adalah baik bila orang mendapat karunia seperti Paulus, tidak menikah dan fokus melayani Allah.

Tetapi baik pula bila laki-laki dan perempuan menikah. Suami dan isteri harus memenuhi kewajibannya masing-masing dan hidup bersama, tidak boleh saling menjauhi, dan tidak boleh bercerai.

Tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah

Apapun status dan pekerjaan kita ketika kita sebelum dipanggil Allah, tidak perlu mengubahnya ketika kita dipanggil Allah. Orang yang sudah disunat, atau belum disunat, atau bekerja sebagai hamba, hal itu tidaklah penting. Yang penting adalah bagaimana kita mengikuti hukum-hukum Allah.

Semua orang harus memanfaatkan waktu yang singkat sebelum Yesus datang kembali. Kita boleh memiliki hal-hal duniawi seperti suami dan isteri, juga harta. Tetapi pusat perhatian kita haruslah tetap kepada Tuhan.

Sikap terhadap orang Kristen yang lebih lemah

Kasih lebih penting dibanding pengetahuan. Pengetahuan tentang iman Kristen itu baik, tetapi tidak boleh sampai menjadi batu sandungan bagi orang-orang Kristen yang masih lebih lemah dalam pengetahuan, apalagi membuat kita menjadi sombong.

Paulus menjelaskan hak dan kewajibannya

Beberapa orang jemaat di Korintus tidak suka pada Paulus dan mempertanyakan kerasulan Paulus. Paulus menjelaskan bahwa ia menjadi rasul karena memang Yesus sendiri yang memanggilnya. Sebagai seorang rasul ia berhak dihargai seperti rasul-rasul yang lain, berhak dilayani, menikah, dan mendapat pendanaan sebagai pelayan, karena itu memang sesuai firman Tuhan. Akan tetapi Paulus tidak pernah mempergunakan hak itu sama sekali, bukan karena ia mau sombong, tetapi karena Paulus berfokus kepada Kristus.

Peringatan agar tidak menjadi seperti bangsa Israel

Paulus mengingatkan jemaat agar tidak seperti bangsa Israel yang jatuh ke penghukuman Allah akibat tidak mampu menguasai diri sehingga jatuh dalam penyembahan berhala, percabulan, mencobai Tuhan, dan sungut-sungut.

Nasihat untuk menghormati Allah dalam ibadah dan perjamuan malam

Paulus juga mengingatkan para wanita agar menjaga kepantasan berpakaian dalam ibadah (pada adat istiadat masa itu harus memakai tudung kepala ketika berdoa).
Paulus juga menegur sikap yang salah dalam perjamuan malam, karena ada perpecahan dalam jemaat, dan ada orang yang makan berlebih-lebihan padahal ada juga yang kelaparan. Seharusnya jemaat menghadiri peringatan perjamuan malam dengan sikap hormat karena mengingat tubuh dan darah Yesus yang tercurah untuk keselamatan mereka.

Nasihat agar jemaat tetap dalam kesatuan

Jemaat di Korintus memiliki karunia yang berbeda-beda. Ada yang memiliki karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dalam pengetahuan, karunia iman, karunia menyembuhkan, kuasa mengadakan mujizat, karunia bernubuat, karunia membedakan bermacam-macam roh, karunia berkata-kata dalam bahasa roh, dan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semua itu dikerjakan oleh Roh yang sama.

Jemaat di Korintus juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada orang Yahudi, Yunani, budak, dan orang merdeka. Tetapi semuanya adalah satu kesatuan, yaitu anggota tubuh Kristus. Karena itu dalam satu tubuh tidak mungkin bagian-bagiannya mengalami perpecahan, tetapi harus saling memperhatikan.

Nasihat untuk hidup dalam kasih

Segala karunia yang diberikan Tuhan memang baik, tetapi yang terpenting harus dimiliki semua orang adalah kasih. Sebab tanpa kasih, segala karunia dan pelayanan kita tidak ada gunanya.
Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan apa yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, dan bersukacita karena kebenaran.
Ada tiga hal yang akan tetap ada selamanya: iman, pengharapan, dan kasih. Dan yang paling besar di antaranya adalah kasih.

Petunjuk tentang karunia Roh

Orang-orang yang punya karunia harus menggunakannya untuk membangun jemaat. Bila ada yang bisa berbahasa roh namun tidak ada yang dapat mengartikannya, hendaknya orang tersebut tidak usah berkata-kata, karena tidak ada manfaatnya bagi jemaat. Segala pertemuan jemaat harus berlangsung dengan sopan dan teratur.


Kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan apa itu Injil yang harus kita percayai, yaitu bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, telah dikuburkan, dibangkitkan pada hari yang ketiga, bahkan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.

Bila Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaan kita kepada-Nya.

Kita percaya Kristus telah bangkit dari antara orang mati, karena itu kita pun percaya bahwa kita juga akan dibangkitkan. Namun bukan dibangkitkan dalam tubuh duniawi seperti yang kita miliki sekarang, melainkan dalam tubuh sorgawi.

Kepada jemaat di Korintus, Paulus juga mengajak untuk mengumpulkan uang bagi orang-orang kudus. Paulus juga meminta agar jemaat Korintus menerima Timotius yang akan melayani di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar