Jumat, 10 April 2020

#45 Kejahatan Raja-raja Israel (1Raja-raja 14-20)

Yerobeam, Raja Israel

Karena kejahatan Yerobeam raja Israel, nabi Ahia menubuatkan bahwa Tuhan akan menghukum keluarga Yerobeam dan membangkitkan seorang raja yang baru.

Yerobeam memerintah sebagai raja Israel selama 22 tahun, lalu ia mati dan digantikan oleh anaknya yang bernama Nadab.

Rehabeam, Raja Yehuda

Rehabeam raja Yehuda juga meninggalkan hukum Tuhan sehingga Tuhan murka. Maka Rehabeam dikalahkan Sisak, raja Mesir.

Rehabeam memerintah sebagai raja Yehuda selama 17 tahun, lalu ia mati dan digantikan oleh anaknya yang bernama Abiam.

Abiam dan Asa, Raja Yehuda


Raja Abiam, anak dari Rehabeam, adalah raja Yehuda yang jahat. Ia memerintah selama tiga tahun dan digantikan oleh Asa, anaknya.

Tidak seperti ayahnya, Raja Asa adalah raja yang baik pada awalnya. Ia menyingkirkan penyembahan berhala dari negeri Yehuda. Tetapi lama-lama Raja Asa tidak bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, sehingga ia mengambil emas dan perak rumah Tuhan sebagai bayaran agar tentara Aram membantunya mengalahkan Israel.
Setelah memerintah selama 41 tahun atas Yehuda, Raja Asa mati dan digantikan oleh Yosafat, anaknya.

Raja-raja Israel yang Jahat

Setelah Raja Yerobeam, semua raja yang memerintah di Israel Utara adalah raja-raja yang jahat juga sehingga Tuhan marah. Karena itu di Israel Utara terus terjadi pemberontakan yang menyebabkan pergantian raja.

Yang pertama adalah Raja Baesa yang merebut kekuasaan dengan membunuh Raja Nadab, anak Raja Yerobeam. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Ia digantikan oleh Raja Ela, anaknya.

Tetapi Raja Ela dibunuh oleh Zimri panglimanya sendiri.

Setelah Zimri menjadi raja, ia dikepung oleh para pendukung Omri lalu bunuh diri sehingga Omri menjadi raja.

Raja Omri juga adalah raja yang jahat dan digantikan oleh Ahab, anaknya.

Raja Ahab memerintah 22 tahun lamanya atas Israel. Ia menikah dengan Izebel, orang Sidon, lalu beribadah kepada Baal sehingga Tuhan sangat marah.

Elia Menyampaikan Hukuman Kepada Raja Ahab

Nabi Elia diutus untuk menyampaikan bahwa Tuhan akan mendatangkan kekeringan karena kejahatan Ahab. Sesudah itu Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit dan dipelihara oleh Tuhan.

Setelah air sungai Kerit menjadi kering, Tuhan memelihara Elia di Sarfat dengan perantaraan seorang janda dan anaknya. Meskipun kekeringan itu telah menyebabkan kelaparan, Tuhan membuat mujizat yaitu tepung dan minyak janda itu tidak berkurang sedikitpun walaupun dipakai membuat roti. 
Suatu hari anak janda di Sarfat itu mati, tetapi Elia mendoakannya sehingga anak itu hidup kembali.

Elia Bertarung dengan Nabi Baal

Setelah beberapa lama, Elia menantang Ahab membawa nabi-nabi Baal ke gunung Karmel untuk membuktikan siapa Tuhan yang benar, Allah Israel atau Baal?
Ternyata Allah Israel adalah Allah yang benar yang terbukti bisa mendatangkan api untuk membakar korban yang disiapkan Elia, sementara pada korban nabi Baal tidak terjadi apa-apa. Rakyat Israel pun jadi tahu bahwa Allah Israel adalah Allah yang benar. Kemudian Tuhan menurunkan hujan di Israel.

Izebel marah dan ingin membunuh Elia. Elia pergi dan mengeluh kepada Tuhan di gunung Horeb. Tuhan menyuruh Elia mengurapi Hazael menjadi raja Aram, Yehu menjadi raja Israel, dan Elisa menjadi nabi menggantikan Elia. Tuhan berjanji keluarga Ahab yang jahat pasti akan mendapat pembalasan.

Elia pun pergi lalu bertemu dengan Elisa. Sejak saat itu Elisa menjadi pengikut Elia.

Peperangan Israel dengan Aram

Israel berperang dengan Aram yang dipimpin raja Benhadad, dan Tuhan membuat Israel menang dari Aram. Tetapi setelah itu Ahab malah bersahabat dengan Benhadad raja Aram itu. Tuhan marah dan nabi Tuhan menyampaikan bahwa Ahab dan rakyatnya akan dihukum mati karena tidak menumpas Benhadad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar