Karena penyebarannya yang demikian cepat, virus ini menyebabkan jumlah kasus yang terus bertambah, hingga 12 April 2020 tercatat lebih dari 1,7 juta kasus di seluruh dunia dan lebih dari 100 ribu di antaranya meninggal dunia.
Virus ini tidak hanya berdampak di sisi kesehatan tetapi juga mengganggu tatanan perekonomian dunia. Untuk menekan penyebaran virus ini, pemerintah terpaksa mengeluarkan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat, mulai dari yang bersifat anjuran hingga yang bersifat paksaan seperti 'lockdown' yang sudah diterapkan di beberapa daerah di dunia.
Pembatasan pergerakan ini tentu saja memiliki efek domino secara makroekonomi. Di Indonesia memasuki bulan April, mulai bermunculan berita-berita mengenai kebijakan perusahaan yang terpaksa 'merumahkan' karyawannya akibat tidak mampu membayar biaya operasional. Belum lagi pekerja-pekerja di sektor non-formal dengan pendapatan pas-pasan yang belum tentu memiliki dana darurat untuk menyokong kehidupan rumah tangga selama mereka tidak bisa bekerja akibat kebijakan pembatasan pergerakan.
Wajar saja bila keadaan ini membuat kita semua khawatir. Banyak juga yang bertanya-tanya melihat besarnya skala dampak virus ini, apakah pandemi ini merupakan tanda-tanda akan terjadinya kiamat atau akhir dunia?
Apa yang Akan Terjadi Dengan Kita?
Seandainya memang kita diizinkan masih hidup ketika melihat peristiwa 'kiamat', atau kita mati karena virus Corona, atau kita mati karena alasan yang lain, nanti pada akhirnya semua orang harus menjalani kehidupan kedua yang bukan di dunia ini.Berita baiknya, Allah sudah menyediakan tempat baru yang sangat indah di surga untuk semua manusia.
Masalahnya, tidak ada satu orangpun di dunia yang layak untuk tinggal bersama-sama Allah. Karena Allah benar-benar sangat sempurna dan kudus, secara sifat alami-Nya Allah tidak mungkin bersentuhan dengan dosa barang setitikpun.
Padahal semua manusia, sekalipun orang yang paling suci bahkan pemimpin agama, pasti pernah berbuat dosa. Standar kesempurnaan Allah sangat tinggi, bahkan misalnya kita punya kesempatan berbuat baik, namun dilewatkan sekali saja, itu juga sudah cukup untuk membuat kita tidak layak masuk surga.
Apakah iya Allah se-berlebihan itu? Sekarang pertanyaannya kembali pada kita, kalau dosa-dosa kecil bisa dianggap 'cincay' dan bisa ditutupi dengan perbuatan baik, berarti surga itu bukan tempat yang kudus, bersih, dan mulia dong? Masih akan ada kotoran dan noda hawa nafsu yang masuk, ujung-ujungnya surga sama saja dengan dunia ini. Untuk apa kita capek-capek berusaha berbuat baik menuju surga yang kekal, kalau toh surga itu sama saja seperti dunia yang kita tinggali sekarang? Dan berarti Allah juga bukan pribadi yang se-mulia itu? Sama saja seperti kita-kita, hanya mungkin lebih baik sedikit.
Berita baik selanjutnya adalah, karena sudah pasti semua manusia tidak bisa masuk surga, Allah menyediakan jalan satu-satunya untuk masuk ke surga, yaitu dengan iman kepada Yesus Kristus.
Yesus Kristus adalah Anak Allah yang tidak pernah berbuat dosa. Yesus Kristus adalah Tuhan dari semua orang. Yesus sudah mati disalib untuk menanggung hukuman dosa-dosa semua manusia. Tetapi pada hari yang ketiga Yesus telah bangkit dan saat ini sudah naik ke surga. Itulah sebabnya manusia yang beriman kepada Yesus Kristus dinyatakan layak masuk ke dalam surga, karena sebesar apapun dosanya, hukumannya sudah digantikan oleh Yesus.
Beriman kepada Yesus Kristus tidak ada kaitannya dengan agama ataupun amal ibadah. Kuatnya iman kita digambarkan dengan hubungan pribadi. Tidak ada orang yang bisa menilai iman orang lain, hanya orang itu dan Tuhan yang tahu.
Hubungan pribadi berarti hubungan dua arah. Kenapa saya percaya kepada Tuhan Yesus padahal tidak kelihatan? Karena saya bisa mengobrol dengan Tuhan Yesus. Dua arah. Saya bertanya, Tuhan Yesus menjawab. Tuhan Yesus bertanya, saya menjawab.
Kembali ke masalah virus Corona, kenapa banyak orang merasa takut akan datangnya kiamat?
Pasti karena orang-orang tersebut belum yakin bahwa dirinya akan masuk surga. Bagaimana caranya supaya bisa yakin? Harus sudah dapat jawaban konfirmasi dari pemilik surga itu sendiri. Melalui komunikasi pribadi dua arah, bukan hanya melalui bacaan atau khotbah yang disampaikan orang lain. Sebab masing-masing manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri, tidak bisa diwakilkan.
Kalau kita masih berdoa: "Tuhan, masukkan saya ke dalam surga-Mu," lalu tidak ada jawaban.
Atau dengar dari orang lain: "Kalau kamu berbuat ini, tenang saja kamu pasti masuk surga."
Menurut saya kalau seperti itu masih belum pasti. Tuhan itu hidup kok, dia berkuasa walau ada di surga bisa komunikasi sama yang di bumi. Kalau benar Tuhan kita adalah Tuhan, dan Dia berkenan kepada kita, Dia pasti jawab: "Iya anak-Ku, tenang saja, kamu pasti selamat masuk ke surga."
Tidak hanya itu, bahkan kehidupan kita setiap harinya tidak kita jalani sendiri, tetapi dengan petunjuk dan mujizat dari Dia setiap saat. Sudah banyak bukti yang saya alami sendiri sehingga saya sangat yakin akan hal ini.
Virus Corona Sudah Disebutkan di Alkitab?
Belakangan ini bagian Alkitab tepatnya di Lukas 21:10-11 menjadi naik daun dan dikait-kaitkan dengan fenomena Corona.
Demikian isinya:
Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Penjelasan tersebut diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika Yesus menjelaskan rentetan peristiwa yang terjadi sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali ke dunia.
Kalau ditanya apakah benar virus Corona ini adalah 'penyakit sampar' yang disebutkan di Lukas 21:11? Saya sendiri tidak bisa menjawab dengan pasti. Meskipun begitu keadaan dunia saat ini memang ke depannya akan semakin memburuk karena menurut Alkitab memang begitulah rencana Tuhan dalam rangka menyediakan tempat tinggal baru untuk manusia. Entah akan ada bencana apa lagi.
Tetapi yang menarik adalah adanya dua jenis orang dalam kondisi ini.
- Jenis pertama: Orang yang mati ketakutan karena kecemasan (Lukas 21:26)
- Jenis kedua: Orang yang bangkit mengangkat mukanya untuk melihat penyelamatan (Lukas 21:28)
Seperti penjelasan saya di atas, bila anda masih menjadi orang-orang yang belum yakin akan selamat dan masuk surga (jenis pertama), segeralah berdoa kepada Yesus Kristus, minta Dia menjadi Tuhan dan Juruselamat anda dengan sungguh-sungguh, dan tanyakan langsung kepastian status anda di surga kepada-Nya. Siapapun anda dan bagaimanapun keadaan anda, Ia pasti akan menjawab doa anda bila dinaikkan dengan sungguh-sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar