Rabu, 13 November 2024

#265 Paulus Memulai Perjalanan ke Roma (Kisah Para Rasul 27)

Sebelumnya ketika diadili oleh wali negeri Perkius Festus, Paulus naik banding dan ingin perkaranya diadili oleh pemegang kekuasaan yang lebih tinggi, yaitu Kaisar. 

Karena itu, diputuskan bahwa Paulus akan berlayar ke Italia untuk menghadap Kaisar di kota Roma. 

Paulus berangkat dari Kaisarea sebagai tahanan, bersama dengan beberapa orang tahanan lain juga. Mereka diserahkan di bawah tanggung jawab seorang perwira yang bernama Yulius, dari pasukan Kaisar.

Dalam perjalanan Paulus didampingi juga oleh teman-temannya yaitu Lukas dan juga Aristarkhus, jemaat dari Tesalonika di Makedonia. 

Paulus dan rombongan yang menuju Roma pun memulai perjalanan dengan menumpang sebuah kapal yang berasal dari Adramitium, yang rutenya melalui pelabuhan-pelabuhan sepanjang pantai provinsi Asia.

Pada keesokan harinya kapal itu singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan baik, dan Paulus diperbolehkan mengunjungi sahabat-sahabatnya di darat, supaya mereka dapat melengkapi keperluan Paulus.

Dari situ kapal berlayar lagi. Tetapi kapal menemui angin sakal, jadi sulit untuk tetap melalui rute seharusnya. Sehingga kapal mengambil jalan menyusur pantai sebelah utara pulau Siprus. 

Setelah melalui lautan di wilayah Kilikia dan Pamfilia, sampailah Paulus dan rombongannya di kota Mira, di wilayah Likia.

Di Mira, perwira menemukan sebuah kapal lain yang berasal dari Aleksandria dan hendak berlayar ke Italia. Rombongan Paulus pun pindah ke kapal itu. 

Selama beberapa hari berlayar, kapal yang ditumpangi Paulus hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah mendekati kota Knidus. 

Karena angin tetap tidak baik, kapal itu menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.

Sesudah dengan susah payah kapal melewati tanjung Salmone, sampailah kapal di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.

Karena cuaca buruk menghambat kapal, sudah banyak waktu yang terbuang di jalan. Sehingga sudah sampai musim yang berbahaya untuk kapal berlayar. 

Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
"Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesulitan dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."

Tetapi perwira lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda kapal yang ingin terus berlayar dari pada kepada perkataan Paulus. 

Karena Pelabuhan Indah itu tidak cocok ditinggali selama musim dingin, maka sebagian besar orang di kapal setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk ditinggali selama musim dingin. 

Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang lebih terlindungi daripada Pelabuhan Indah.

Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Orang-orang di kapal mengira bahwa rencana mereka menuju Feniks pasti akan tercapai, sehingga mereka mulai berlayar lagi dengan menyusur pantai Kreta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar